Daniel Balsam, Pembasmi Spam di Internet
                                         
                                         Daniel Balsam the Spam  Slayer (foto: Straits Times) 
 SAN  FRANSISCO - Siapa juga yang suka dengan spam? Banyak orang di  dunia yang geram dengan spam namun hanya segelintir yang mau  menghabiskan waktunya untuk menjadi pembasmi spam.
Seperti  kebanyakan orang kantoran lainnya, Daniel Balsam pun membenci spam.  Tidak seperti kebanyakan orang yang lebih memilih memencet tombol  'delete' untuk menghapus spam. Balsam lebih memilih untuk menuntut para  penyebar spam itu melalui jalur hukum.
Delapan tahun yang lalu,  Balsam hanyalah seorang pekerja di bidang pemasaran. Saat menjalani  profesi sebagai marketer, Balsam menerima banyak email yang tidak jelas  asalnya, tidak jelas isi konten dan judul email yang kebanyakan adalah  email promosi, serta yang paling penting adalah dia tidak menginginkan  email-email ini sama sekali.
Emosi terhadap spam membuat ia  memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya, bersekolah hukum, dan  membuat sebuah situs bertajuk Danhatesspam.com. Dengan bekal itu semua  ia pun menjalani hidup sebagai 'pembasmi spam', menuntut semua  perusahaan yang membanjiri 'kotak inbox' surat elektroniknya dengan  berbagai email tak penting. Kebanyakan spam email yang masuk berisi  promosi dan penawaran terkait obat-obatan berharga murah, seks gratisan,  dan paket liburan.
"Saya seperti seorang pembasmi spam, yang  menghabiskan waktu hidup saya untuk membersihkan 'sampah' di internet,"  ujar Balsam, seperti dikutip melalui Straits Times, Selasa  (28/12/2010).
Hingga kini gugatan terkait email spam telah banyak  yang dilayangkan oleh Balsam. Tuntutan hukum itu termasuk puluhan  gugatan yang masuk sebelum ia lulus sekolah hukum pada 2008. Ia yakin  jika email-email spam tersebut telah melanggar hukum antispam.
Meski  telah banyak memenangkan kasus spam, banyak analis yang menganggap jika  upaya Balsam ini bagaikan 'hujan di tengah laut'. Pasalnya menurut data  yang dikemukakan Cisco System Inc, diperkirakan ada sekira 200 miliar  spam email yang beredar setiap harinya. Angka ini sama dengan sekira 90  persen email yang beredar di dunia maya per harinya.
Namun  gugatan yang dilayangkan Balsam cukup mampu menghidupi dirinya sendiri  selama beberapa tahun belakangan. Bahkan ia berhasil mendapatkan  keuntungan sekira USD1 juta atas kemenangannya dalam gugatan kepada  beberapa perusahaan yang dituduhnya telah mengirim emai spam ilegal.  (srn)
Artikel Terkait
 
 
 
          
      
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
No comments:
Post a Comment